Sabtu, 28 Juli 2012

Rakyat Timor Leste Sesali Merdeka

Posted by Tyo on 08.09

Masyarakat Timor Leste Mulai Sesali Perpisahan Dengan NKRI Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail
Jumat, 24 November 2006
Masyarakat Timor Leste merasa menyesal harus memisahkan diri dengan Negara Kesatuan Repubkil Indonesia (NKRI) melalui referendum

Hidayatullah.com --Sebagian besar masyarakat Timor Leste yang memisahkan diri dengan Negara Kesatuan Repubkil Indonesia (NKRI) melalui referendum mulai menyesali perpisahan tersebut.

"Yang menikmati kemerdekaan Timor Leste hanyalah kelompok tertentu saja, sementara kehidupan mayoritas masyarakat Timor Leste yang tersebar di berbagai pelosok desa kian menderita, ketidakstabilan keamanan terjadi hingga saat ini," kata Ny. Domingos kepada wartawan di Mataram, Jumat.

Ny. Domingos yang kebetulan datang berkunjung ke Mataram guna menjenguk saudaranya menuturkan kehidupan masyarakat Timor Leste setelah merdeka dibandingkan saat menjadi bagian integral dengan NKRI, sangatlah memprihatinkan.

Sebagian besar penduduk pedesaaan Timor Leste yang hidup di masa integrasi dengan NKRI merasa menyesal, mereka berkeinginan untuk kembali merasakan hidup bebas seperti dulu.

Masyarakat Timor Leste dalam dua tahun terakhir merasakan hidup tidak aman di negaranya sendiri, karena pertikaian antara kelompok, khususnya masyarakat Timor Leste bagian Timur dengan masyarakat Timor Leste bagian Barat hingga saat ini belum reda.

Hampir setiap hari terjadi pertikaian kelompok yang menyebabkan tewasnya sejumlah warga Timor Leste. Suasana itu telah menyebabkan banyak pengusaha dari Indonesia (Jakarta, Surabaya, Kupang dan Atambua) yang terpaksa meninggalkan kota Dili.

Di samping itu, biaya hidup di negara Timor Leste yang baru merdeka tersebut cukup tinggi, harga BBM jenis premium maupun minyak tanah harganya lebih dua kali lipat dari harga yang ada di Indonesia.

Harga eceran premium bisa mencapai 2,5 dolar US atau setara dengan Rp15.000 per liter, demikian juga harga minyak tanah bisa mencapai hampir Rp10.000/liter, sehingga minyak tanah banyak yang didapat dari daerah perbatasan melalui para pelintas batas.

"Kondisi kehidupan mereka yang kian sulit itu menyebabkan sebagian dari mereka sering mengungkapkan rasa penyesalan berpisah dengan NKRI, karena di masa integrasi masyarakat Timor Leste memiliki kehidupan yang lebih baik, padahal tujuan mereka merdeka sebelumnya agar mendapatkan kehidupan yang lebih dibanding sebelumnya," katanya.

Menjawab pertanyaan, Ny. Domingos mengemukakan hingga kini belum ada perubahan pembangunan yang dilakukan pemerintahan Presiden Xanana Gusmao, karena bangunan-bangunan yang terbakar di masa jajak pendapat tahun 1999, tidak satupun yang diperbaiki.

Bangunan peninggalan orang-orang Indonesia tersebut hingga kini masih tampak jelas, tidak ada upaya rehabilitasi, sehingga sekarang situasinya semakin kacau karena di saat terjadi konflik hingga lengsernya Perdana Menteri Mari Al-Katiri beberapa bulan lalu, banyak bangunan yang dibakar sehingga suasana kota Dili kian mencekam.

Kondisi itu banyak mengakibatkan pengusaha yang datang dari Indonesia terpaksa meninggalkan kota-kota di Timor Leste, karena sudah tidak tahan.

Menurut cerita Ny. Domingos, selain mereka terpaksa mengalami kerugian besar karena tempat usahanya banyak yang dijarah pada saat kerusuhan, merekapun tidak tahan menghadapi ganasnya pertikaian antar kelompok yang hingga kini belum bisa diatasi aparat keamanan yang dibantu tentara asing.

"Konflik perang saudara sekarang lebih sadis dibanding saat jajak pendapat dulu, membunuh sesama warga Timor Leste yang berbeda kelompok kerap terjadi, bahkan wanita hamilpun tidak segan-segan dibunuh," katanya.

Fasilitas kesehatan minim

Mengenai fasilitas kesehatan, Ny. Domingos menyatakan rumah sakit peninggalan Pemerintah Indonesia di Bidau itu tidak optimal, karena tenaga dokternya sangat minim dan tidak jarang mereka lari berobat ke Kupang (NTT).

Bagi keluarga yang kurang mampu, tentunya bisa dibayangkan ke mana mereka akan pergi berobat, sedang yang datang berobat ke Kupang itu adalah keluarga yang punya banyak uang.

Sedangkan rumah sakit milik TNI dulu, kini diperuntukkan bagi warga asing yang bertugas di Timor Leste, jadi fasilitas kesehatan masyarakat sangat minim.

Suasana keamanan yang kurang kondusif tersebut diperkirakan kian memanas, sehubungan akan dilangsungkannya Pemilihan Umum tahun 2007.

"Banyak warga Timor Leste yang ingin keluar, tetapi terbatas oleh penjagaan yang kian ketat di daerah perbatasan, demikian juga pengusaha dari Atambua ke Dili kian jarang karena mereka takut," katanya.[ant/cha]

2 komentar:

HOI WARGA NEGARA INDONESIA
TOLONG URUS NEGARA KAMU YANG NGAK BECUS ITU
SEMANGAT KAMI SEBAGAI WARGA TIMOR LESTE ATAS PERJUANGAN KEMERDEKAN TIMOR LESTE, SAMPAI DETIK INI SEMANGAT PARA GENERASI MEMBANGUN NEGARA KAMI TIMOR LESTE MENUJU PERUBAHAN YANG BERMAKGNA BAGI BANGSA DAN NEGARA KAMI
TIDAK ADA KATA SESAL UNTUK WARGA TIMOR LESTE YANG ADA PADA HATI KAMI 100% SEBAGAI WARGA TIMOR LESTE BANGGA DAN SANGA BANGGA TERHADAP PERPISAHAN DARI KOLONIAL INDONESIA YANG AKMI TAK PERNAH MENJADI PIMPINAN NEGARA KAMI WALAU ITU TERJADI TERUTAMA ORANG ORANG JAWA SELAMA WILAYA TIMOR LESTE MENJADI TIMUR TIMUR YANG MASUK 27 PROPINSI MUSUH KAMI HANYA SATU YAKNI ORANG ORANG JAWA YANG MENJAJA NEGARA KAMI- SETIAP SUDUT DIDAERAH KAMI PASTILAH ORANG JAWA TAKUT AKAN GENERASI TIMOR LESTE KARENA SELURUH PEMUDA TIMOR LESTE MENGGANGAP NEGARA INDONESIA SECARA ILEGAL MENJAJA NEGARA KAMI
KAMI BANGGA MENJADI ANAK NEGARA TIMOR LESTE
KAMI BANGGA MENJADI BANGSA YANG BEBAS MUTLAK DARI KOLONIAL INDONESIA
KAMI BANGGA MENJADI GENERASI PENERUS PERJUANGAN DIAMANA PADA TAHUN 1975-1978 FALINTIL MENYUSAHKAN HIDUP PRAJURIT TNI LEWAT BERBAGAI CARA UNTUK MENGHALAGI FALENTIL DAN AKHIRNYA TNI MENGAKU BAHWA BANYAK CERITA YANG DISEMBUNYI OLEH PEMEMRINTAH INDONESIA ATAS DERITANYA TNI, BANYAK ANAK YATIM PIATU, RIBUAN TNI GUGUR DALAM PERANG MELAWAN FALENTIL, RBUAN CACAT DARI PERANG
INDONESIA DIDUKUNG OLEH BANYAK NEGARA NEGARA BESAR TERUTAMA AMERIKA- AUSTRALIA DAN INGGRIS, SAYANGNYA HASIL DARI USAHA SEMUA NEGARA NEGARA BESAR TERMASUK INDONESIA GAGAL GAGAL GAGAL
MAKA YANG NYESAL ITU SEBENARNYA PEMERINTAH INDONESIA DAN MILITAR TNI YANG PERNAH TUGAS DI TIMOR LESTE MENGORBANGKAN NYAWA DEMI TIMOR LESTA

VIVA TIMOR LESTE
VIVA ASU WAIN TIMOR LESTE
VIVA GERASAUN FOUN TIMOR LESTE

Bahasa saja masih pakai bahasa indonesia..

Posting Komentar

style type='text/css'> HTML,BODY{cursor: url("http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/sweden.gif"), auto;}
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site