Beberapa Pasukan Elite Dunia Dengan Latihan Paling Sadis
Tentara adalah salah satu perangkat terdepan dalam perlindungan negara. Hampir setiap negara memiliki pasukan khusus atau pasukan elite. Merekalah yang dipercaya melaksanakan tugas-tugas penting yang tak mampu diemban pasukan reguler.
Tidak main-main, untuk membentuk tentara yang kuat dan disegani Kementerian atau lembaga pertahanan menerapkan pola latihan dan rekrutmen keras dan khusus.
Mereka dibiasakan untuk menerima kondisi paling sulit agar ke depannya mampu diserahi tanggung jawab besar dalam mengamankan negara.
Tak ada tempat untuk yang lemah. Yang ragu-ragu silakan pulang.
Berikut adalah latihan super aneh dan keras yang didapat dari Berbagai Sumber.com.
1. Kopassus
Setidaknya ada dua materi yang bikin bulu kuduk merinding dalam tahap Perang Hutan. Yaitu Pelolosan dan Kamp Tawanan Sebagian prajurit Kopassus yang ditanya soal dua materi ini hanya bisa tersenyum tipis sambil melirik COMMANDO. “Berat, berat sekali tapi harus dilalui apapun yang akan terjadi,” aku seorang prajurit Grup 1.
Pelolosan diawali dengan dilepasnya siswa satu demi satu di sebuah tempat di Nusakambangan. Dalam hitungan tertentu, is harus tiba di save house di pantai Permisan. “Kalau ditarik garis, itu dari ujung ke ujung pulau hingga berakhir di Permisan,” jelas Kapten Inf Agus Widodo, Perwira Seksi Intel Grup 1. Pelolosan dimulai pukul 7 pagi hingga paling lambat memasuki save house pukul 10 malam.
Setelah dilepas instruktur, siswa yang tidak dibekali apapun itu hams mampu menembus segala rintangan selama di perjalanan. Rintangan baik dari alam atau rekaan para instruktur. Rekaan instruktur bisa berupa tembakan atau dikejar sampai tertangkap. “Kami harus berupaya agar tidak tertangkap, karena tertangkap sama saja gagal melaksanakan tugas,” kata Agus. Apa jadinya kalau tertangkap? Bayangkan saja perang sungguhan ketika seorang tentara musuh tertangkap. Dimasukkan ke dalam tahanan lalu diinterogasi dan disiksa sampai buka mulut. Gebukan, tendangan, hantaman benda keras dan sejumlah siksaan lainnya yang mungkin tidak bisa disebutkan, hams diterima bagi yang tertangkap. Katanya sejumlah tentara asing mengakui bahwa materi ini tidak manusiawi. Menurut Kapten Agus, latihan ini membuat mereka betul-betul sadar ancaman yang bisa saja diterima dalam sebuah pertempuran.
Selesai Pelolosan, berikutnya sudah menunggu materi Kamp Tawanan Jika di Pelolosan hanya yang tertangkap merasakan siksaan sebagai tawanan, maka di Kamp Tawanan seluruh siswa merasakannya. Selama tiga hari tiga malam, siswa merasakan beratnya menjadi tawanan perang. Walau semua jenis siksaan fisik ini sudah ditentang lewat Konvensi Jenewa, namun siapa bisa menjamin tidak akan terjadi. Contoh paling aktual lihat saja penyiksaan tawanan Irak di Baghdad Correctional Facility yang dulunya Penjara Abu Ghraib oleh tentara Amerika Serikat tahun 2004.
2. Russian Spetsnaz
Satu motto yang ditujukan untuk satuan militer milik Rusia ini "Perang penuh dengan penderitaan dan kesakitan, itulah yang harus diketahui prajurit". Dengan motto itu latihan Spetznaz menjadi mengerikan.
Tentara Spetznaz diharuskan bisa membunuh musuh secepat kilat dengan bela diri yang mereka miliki. Bahkan untuk membuktikan kemampuan bela diri mereka antar anggota diperintahkan untuk saling bertarung.
Yang mengerikan, para junior Spetznaz diperintahkan memasuki ruangan gelap yang penuh darah dan organ-organ tubuh. Darah yang ada di dalam ruangan ini sampai setinggi lutut mereka kemudian semakin dalam hingga ke dada. Ini menjadi pelajaran untuk para prajurit bahwa darah adalah bagian dari perang.
3. Navy SEAls
Pasukan elit yang dimiliki Amerika ini terkenal dengan operasi militer mereka yang hebat. Kehebatan mereka salah satunya didapat dari latihan yang mereka sebut dengan Hell Week. Latihan ini banyak membuat anggota Navy SEALs berhenti atau menimbulkan dendam.
Latihan-latihan mereka antara lain mulai dari membawa kayu besar naik turun sampai dengan berendam di laut dingin dengan tangan diborgol. Mereka dibiarkan di laut? kemudian dicek hipotermianya setiap 15 sekali lalu ditinggalkan kembali.?
Bahkan dalam latihan yang cuma seminggu ini, mereka diberi waktu hanya 4 jam untuk tidur. Selama latihan ini, bak game Call of Duty mereka didera dengan rentetan bertubi-tubi atau ledakan di mana-mana tanpa mereka tahu kapan dan di mana.
4. Satuan militer NAVSOG dan CGSOG
Untuk menghadapi musuh, para tentara diwajibkan dalam kondisi sadar. Hal itu penting dalam melakukan penyerangan dan bertahan. Namun satuan tentara di Filipina yang disebut dengan? NAVSOG (Naval Special Operations Group) and CGSOG (Coast Guard Special Operations Group) justru melakukan sebaliknya.
Merka para tentara diwajibkan mabuk selama latihan. Hebatnya sebagian besar mereka mampu menjalani test fisik dan misi dalam keadaan mabuk, contohnya menembak, lari 6 kilo setiap hari dan berenang tanpa sejauh 18 mil tanpa istirahat.
Komandan mereka mengaku membuat mereka mabuk untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana mereka menguasai diri dan melakukan misi mereka. Tak jarang juga pemimpin mereka menemukan anggotanya yang membuat rusuh atau mengajak berkelahi saat mabuk. kalau sudah begini, anggota tersebut langsung dipindahkan.
5. Tentara 'badai' Korea Utara
Seperti yang diketahui, Korea Utara amat fokus dengan militernya. Banyak yang mengatakan penguatan militer mereka semata-mata untuk menjatuhkan dan mengembalikan Korea Selatan ke tangan mereka lagi.
Untuk mewujudkan hal itu satuan militer Storm berusaha berupaya sekuat tenaga agar lebih hebat dari militer Korea Selatan. Alih-alih berlatih efisien, justru latihan mereka dicap sebagai latihan militer teraneh. Contohnya, memukul-mukul truk hingga 5.000 kali siang dan malam.
Sehabis itu, kaleng bergerigi tajam dipukul-pukul lagi sampai tangan mereka berdarah dan bernanah. terakhir mereka memukuli bertumpuk-tumpuk karungan garam. Tujuan mereka tak lain agar bisa menjatuhkan lawan dengan satu kali pukulan.
Tentara adalah salah satu perangkat terdepan dalam perlindungan negara. Hampir setiap negara memiliki pasukan khusus atau pasukan elite. Merekalah yang dipercaya melaksanakan tugas-tugas penting yang tak mampu diemban pasukan reguler.
Tidak main-main, untuk membentuk tentara yang kuat dan disegani Kementerian atau lembaga pertahanan menerapkan pola latihan dan rekrutmen keras dan khusus.
Mereka dibiasakan untuk menerima kondisi paling sulit agar ke depannya mampu diserahi tanggung jawab besar dalam mengamankan negara.
Tak ada tempat untuk yang lemah. Yang ragu-ragu silakan pulang.
Berikut adalah latihan super aneh dan keras yang didapat dari Berbagai Sumber.com.
1. Kopassus
Setidaknya ada dua materi yang bikin bulu kuduk merinding dalam tahap Perang Hutan. Yaitu Pelolosan dan Kamp Tawanan Sebagian prajurit Kopassus yang ditanya soal dua materi ini hanya bisa tersenyum tipis sambil melirik COMMANDO. “Berat, berat sekali tapi harus dilalui apapun yang akan terjadi,” aku seorang prajurit Grup 1.
Pelolosan diawali dengan dilepasnya siswa satu demi satu di sebuah tempat di Nusakambangan. Dalam hitungan tertentu, is harus tiba di save house di pantai Permisan. “Kalau ditarik garis, itu dari ujung ke ujung pulau hingga berakhir di Permisan,” jelas Kapten Inf Agus Widodo, Perwira Seksi Intel Grup 1. Pelolosan dimulai pukul 7 pagi hingga paling lambat memasuki save house pukul 10 malam.
Setelah dilepas instruktur, siswa yang tidak dibekali apapun itu hams mampu menembus segala rintangan selama di perjalanan. Rintangan baik dari alam atau rekaan para instruktur. Rekaan instruktur bisa berupa tembakan atau dikejar sampai tertangkap. “Kami harus berupaya agar tidak tertangkap, karena tertangkap sama saja gagal melaksanakan tugas,” kata Agus. Apa jadinya kalau tertangkap? Bayangkan saja perang sungguhan ketika seorang tentara musuh tertangkap. Dimasukkan ke dalam tahanan lalu diinterogasi dan disiksa sampai buka mulut. Gebukan, tendangan, hantaman benda keras dan sejumlah siksaan lainnya yang mungkin tidak bisa disebutkan, hams diterima bagi yang tertangkap. Katanya sejumlah tentara asing mengakui bahwa materi ini tidak manusiawi. Menurut Kapten Agus, latihan ini membuat mereka betul-betul sadar ancaman yang bisa saja diterima dalam sebuah pertempuran.
Selesai Pelolosan, berikutnya sudah menunggu materi Kamp Tawanan Jika di Pelolosan hanya yang tertangkap merasakan siksaan sebagai tawanan, maka di Kamp Tawanan seluruh siswa merasakannya. Selama tiga hari tiga malam, siswa merasakan beratnya menjadi tawanan perang. Walau semua jenis siksaan fisik ini sudah ditentang lewat Konvensi Jenewa, namun siapa bisa menjamin tidak akan terjadi. Contoh paling aktual lihat saja penyiksaan tawanan Irak di Baghdad Correctional Facility yang dulunya Penjara Abu Ghraib oleh tentara Amerika Serikat tahun 2004.
2. Russian Spetsnaz
Satu motto yang ditujukan untuk satuan militer milik Rusia ini "Perang penuh dengan penderitaan dan kesakitan, itulah yang harus diketahui prajurit". Dengan motto itu latihan Spetznaz menjadi mengerikan.
Tentara Spetznaz diharuskan bisa membunuh musuh secepat kilat dengan bela diri yang mereka miliki. Bahkan untuk membuktikan kemampuan bela diri mereka antar anggota diperintahkan untuk saling bertarung.
Yang mengerikan, para junior Spetznaz diperintahkan memasuki ruangan gelap yang penuh darah dan organ-organ tubuh. Darah yang ada di dalam ruangan ini sampai setinggi lutut mereka kemudian semakin dalam hingga ke dada. Ini menjadi pelajaran untuk para prajurit bahwa darah adalah bagian dari perang.
3. Navy SEAls
Pasukan elit yang dimiliki Amerika ini terkenal dengan operasi militer mereka yang hebat. Kehebatan mereka salah satunya didapat dari latihan yang mereka sebut dengan Hell Week. Latihan ini banyak membuat anggota Navy SEALs berhenti atau menimbulkan dendam.
Latihan-latihan mereka antara lain mulai dari membawa kayu besar naik turun sampai dengan berendam di laut dingin dengan tangan diborgol. Mereka dibiarkan di laut? kemudian dicek hipotermianya setiap 15 sekali lalu ditinggalkan kembali.?
Bahkan dalam latihan yang cuma seminggu ini, mereka diberi waktu hanya 4 jam untuk tidur. Selama latihan ini, bak game Call of Duty mereka didera dengan rentetan bertubi-tubi atau ledakan di mana-mana tanpa mereka tahu kapan dan di mana.
4. Satuan militer NAVSOG dan CGSOG
Untuk menghadapi musuh, para tentara diwajibkan dalam kondisi sadar. Hal itu penting dalam melakukan penyerangan dan bertahan. Namun satuan tentara di Filipina yang disebut dengan? NAVSOG (Naval Special Operations Group) and CGSOG (Coast Guard Special Operations Group) justru melakukan sebaliknya.
Merka para tentara diwajibkan mabuk selama latihan. Hebatnya sebagian besar mereka mampu menjalani test fisik dan misi dalam keadaan mabuk, contohnya menembak, lari 6 kilo setiap hari dan berenang tanpa sejauh 18 mil tanpa istirahat.
Komandan mereka mengaku membuat mereka mabuk untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana mereka menguasai diri dan melakukan misi mereka. Tak jarang juga pemimpin mereka menemukan anggotanya yang membuat rusuh atau mengajak berkelahi saat mabuk. kalau sudah begini, anggota tersebut langsung dipindahkan.
5. Tentara 'badai' Korea Utara
Seperti yang diketahui, Korea Utara amat fokus dengan militernya. Banyak yang mengatakan penguatan militer mereka semata-mata untuk menjatuhkan dan mengembalikan Korea Selatan ke tangan mereka lagi.
Untuk mewujudkan hal itu satuan militer Storm berusaha berupaya sekuat tenaga agar lebih hebat dari militer Korea Selatan. Alih-alih berlatih efisien, justru latihan mereka dicap sebagai latihan militer teraneh. Contohnya, memukul-mukul truk hingga 5.000 kali siang dan malam.
Sehabis itu, kaleng bergerigi tajam dipukul-pukul lagi sampai tangan mereka berdarah dan bernanah. terakhir mereka memukuli bertumpuk-tumpuk karungan garam. Tujuan mereka tak lain agar bisa menjatuhkan lawan dengan satu kali pukulan.
0 komentar:
Posting Komentar